Ada apa dengan Teori evolusi..??,.
Sebagian orang yang pernah mendengar “teori evolusi” atau “Darwinisme”
mungkin beranggapan bahwa konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang
studi biologi dan tidak berpengaruh
sedikit pun terhadap kehidupan sehari-hari.
Anggapan ini sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep
biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan
sebagian besar manusia.
Filsafat tersebut adalah “materialisme”,
yang mengandung sejumlah pemikiran penuh kepalsuan tentang mengapa dan
bagaimana manusia muncul di muka bumi. Materialisme
mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu pun selain materi dan materi adalah esensi
dari segala sesuatu, baik yang hidup maupun tak hidup. Berawal dari
pemikiran ini, materialisme mengingkari
keberadaan Sang Maha Pencipta, yaitu Allah swt. Dengan mereduksi segala
sesuatu ke tingkat materi, teori ini mengubah manusia menjadi makhluk yang
hanya berorientasi kepada materi dan berpaling dari nilai-nilai moral. Ini
adalah awal dari bencana besar yang akan menimpa hidup manusia.
Kerusakan ajaran materialisme tidak hanya terbatas pada tingkat
individu. Ajaran ini juga mengarah untuk meruntuhkan
nilai-nilai dasar suatu negara dan masyarakat dan menciptakan sebuah
masyarakat tanpa jiwa dan rasa sensitif, yang hanya memperhatikan aspek materi.
Anggota masyarakat yang demikian tidak akan pernah memiliki idealisme seperti
patriotisme, cinta bangsa, keadilan, loyalitas, kejujuran, pengorbanan, kehormatan
atau moral yang baik, sehingga tatanan sosial yang dibangunnya pasti akan
hancur dalam waktu singkat. Karena itulah, materialisme menjadi salah satu
ancaman paling berat terhadap nilai-nilai yang mendasari tatanan politik dan
sosial suatu bangsa.
Satu lagi kejahatan materialisme adalah dukungannya terhadap ideologi-ideologi anarkis dan bersifat memecah
belah, yang mengancam kelangsungan kehidupan negara dan bangsa. Komunisme,
ajaran terdepan di antara ideologi-ideologi ini, merupakan konsekuensi politis
alami dari filsafat materialisme. Karena komunisme berusaha menghancurkan
tatanan sakral seperti keluarga dan negara, ia menjadi ideologi fundamental
bagi segala bentuk gerakan separatis yang menolak struktur kesatuan suatu
negara.
Teori evolusi menjadi semacam landasan ilmiah bagi materialisme, dasar
pijakan ideologi komunisme. Dengan merujuk teori evolusi, komunisme berusaha
membenarkan diri dan menampilkan ideologinya sebagai sesuatu yang logis dan
benar. Karena itulah Karl Marx, pencetus komunisme, menuliskan The Origin of
Species, buku Darwin yang mendasari teori evolusi dengan “Inilah buku yang
berisi landasan sejarah alam bagi pandangan kami”1.
Namun faktanya, temuan-temuan baru ilmu pengetahuan modern telah
membuat teori evolusi, dogma abad ke-19 yang menjadi dasar pijakan segala
bentuk ajaran kaum materialis, menjadi tidak berlaku lagi, sehingga ajaran ini
— utamanya pandangan Karl Marx — benar-benar telah ambruk. Ilmu pengetahuan
telah menolak dan akan tetap menolak hipotesis materialis yang tidak mengakui
eksis-tensi apa pun kecuali materi. Dan
ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa segala yang ada merupakan hasil ciptaan
sesuatu yang lebih tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar