MACAM-MACAM MODEL
dalam mempelajari berbagai tipe perilaku kesehatan’.
Pada pembahasan berikut, akan kita lihat berbagai model yang
digunakan para peneliti dalam mempelajari berbagai tipe perilaku kesehatan.
Diantaranya: Model
pengelolaan rasa sakit; Model muchman; Model mechanic; Model
anderson; Model keyakinan sehat; Model Kurt Lewin; Model pengambilan keputusan. Masing-masing
model yang dikemukakan berbeda, sesuai dengan pandangan teori serta tipe perilaku namun
menggunakan variabel-variabel yang sama.
A.
Model Andersoon
Kerangka asli model ini yaitu menggambarkan suatu sekuensi
(rangkaian) determinan (factor yang menentukan) individu terhadap pemanfaatan
pelayanan kesehatan oleh keluarga dan dinyatakan bahwa hal itu tergantung pada:
a.
presdisposisi keluarga untuk
menggunakan jasa pelayanan kesehatan, misalnya saja variabel demografi (umur,
jumlah, status perkawinan), variabel struktur sosial (pendidikan, pekerjaan,
suku bangsa), kepercayaan terhadap magis.
b.
Kemampuan utnuk melaksanakannya yang terdiri
atas persepsi terhadap penyakit serta evaluasi klinis terhadap klinis.
c.
Kebutuhan terhadap jasa pelayanan.
Faktor presdisposisi dan faktor yang memungkinkan untuk mencari pengobatan
dapat terwujud di dalam tindakan apabila itu dirasakan sebagai kebutuhan.
B.
Model Keyakinan Sehat
Model keyakinan sehat (health believe model) dikembangkan
oleh Rosenstock. Empat keyakinan utama yang didefinisikan dalam model HBM yaitu
:
1.
keyakinan tentang kerentanankita
terhadap keadaan sakit,
2.
keyakinantentang keseriusan atau
keganasan penyakit,
3.
keyakinan tentang kemungkinan biaya,
4.
keyakinan tentang efektivitas
tindakan ini sehubungan dengan adanya kemungkinan tindakan alternatif.
Menurut Marshall H. Becker dan Lois A. Maiman, model ini
terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut:
a.
kesiapan seseorang untuk seseorang
untuk melakukan suatu tndakan ditentukan oleh pandangan orang itu terhadap
bahaya penyakit tertentu dan persepsi mereka terhadap kemungkinan akibat (fisik
dan sosial) bila terserang penyakit tersebut.
b.
Penilaian seseorang terhadap
perilaku kesehatan tertentu, dipandang dari sudut kebaikan dan kemanfaatan
(misalnya perkiraan subjektif mengenai kemungkinan manfaat dari suatutindakan
dalam mengurangi tingkat bahaya dan keparahan). Kemudian dibandingkandengan
persepsi terhadap pengorbanan (fisik, uang, dan lain-lain) yang harus dikeluarkan
untuk melaksanakan tindakan tersebut.
c.
Suatu “kunci” untuk melakukan
tindakan kesehatan yang tepat harus ada , baik darisumber internal (misalnya
gejala penyakit) maupun eksternal (misalnya interkasiinterpersonal, komunikasi
massa).
C.
Model Kurt Lewin
Mempunyai pandangan → individu hidup di lingkungan
masyarakat Individu ini akan bernilai positif dan negatif di suatu daerah atau
wilayah tertentu.Implikasinya didalam kesehatan adalah penyakit atau sakit
adalah suatu daerah negatif sedangkan sehat adalah wilayah positif.Ada 4
variabel apabila seseorang bertindak untuk melawan atau mengatasi penyakit :
Ø Kerentanan yang dirasakan ( perceived suspecbility )
Ø Keseriusan yang dirasakan ( perceived seriousness )
Ø Manfaat dan rintangan – rintangan yang dirasakan ( perceived
benefits and barriers)
Ø Isyarat atau tanda – tanda (clues )
Lewin berpendapat bahwa perilaku manusia adalah suatu
keadaan yang seimbang antara kekeuataan pendorong ( driving forces ) dan
kekuatan penahan ( resistining forces ). Teori ini dinamakan ( force field
analysis ) individu selalu terdapat kekuatan/ dorongan yang salingbertentangan.
Keadaan ini dapat berubah apabila terjadi ketidakseimbangan Sehingga ada tiga
kemungkinan terjadinya perubahan perilaku pada diri seseorang :
a.
Kekuatan – kekuatan pendorong
meningkat.
b.
Kekuatan – kekuatan penahan menurun.
c.
Kekuatan pendorong meningkat dan
kekuatan penahan menurun.
D.
Model Pengambilan keputusan
Ada beberapa kondisi sosial yang
khas terjadi yaitu ;
a.
Realitas sosial adanya perbedaan
pemahaman dan sikap antara pasien dan anggota keluarganya
b.
Perbedaan pemahaman dan sikap pasien
diwujudkan dalam bentuk persepsi atau respons terhadap penyakit tersebut
c.
Setiap diantara mereka mempunyai
akses informasi ke pihak lain mengenai persepsi penyakit
d.
Adanya komunikasi atau interkasi
antara pasien dan orang lain
Interaksi ini menghasilkan dua kemungkinan ;
Ø De kolektivasi refeksi
Ø Kolektivasi persepsi
Ada dua kemungkinan kolektivasi pasien :
Ø Aktif ( inisiatif untuk bertindak dalam proses penyembuhan)
Ø Pasif ( pasrah terhadap sikap orang lain diluar dirinya)
0 komentar:
Posting Komentar